Selasa, 15 Mei 2012

pink...

senyum,,,

silviie...

tips menghafal al-qur'an


TIPS MENGHAFAL AL-QUR’AN
Al-Qur’an, merupakan sumber dari segala sumber hukum umat Islam. Panduan langsung dari Allah SWT untuk kita agar selamat di dunia dan di akhirat. Allah SWT menjanjikan pahala besar bagi yang membacanya, memahaminya, dan melaksanakannya. Adalah impian setiap muslim untuk bisa menghafalkan Al-Qur’an.
Untuk memudahkan kita dalam menghafal, ada syarat-syarat yang harus kita pegang kuat-kuat, yaitu:
  1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
  2. Berniat mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menjadi hamba-hamba pilihan-Nya yang menjaga Al-Qur’an.
  3. Istiqomah (teguh hati).
  4. Menguasai bacaan al-qur’an dengan benar, baik tajwid maupun makharij setiap huruf.
  5. Adanya seorang pembimbing dari ustadz/ustadzah (al-hafidz/al-hafidzah).
  6. Minimal sudah pernah khatam Al-Qur’an 5 kali (dengan membaca setiap ayat 5 kali).
  7. Konsisten menggunakan satu jenis mushaf al-qur’an (al-qur’an pojok).
  8. Konsisten menggunakan pensil/bolpen/stabilo sebagai pembantu.
  9. Memahami ayat yang akan dihafal.
Ada tiga tahap utama yang harus dilakukan seorang penghafal Al-Qur’an, yaitu:
  1. Persiapan(Isti’dad)
    Kewajiban utama penghafal al-qur’an adalah harus menghafalkan setiap harinya minimal satu halaman dengan tepat dan benar dengan memilih waktu yang tepat untuk menghafal. Contohnya:
    1. Sebelum tidur malam, lakukan persiapan terlebih dahulu dengan membaca dan menghafal satu halaman secara cepat (jangan langsung dihafal secara mendalam).
    2. Setelah bangun tidur hafalkan satu halaman tersebut dengan hafalan yang mendalam dengan tenang lagi konsentrasi.
    3. Ulangi terus hafalan tersebut (satu halaman) sampai benar-benar hafal diluar kepala.
  2. Pengesahan(Tashih/Setor)
    Setelah melakukan persiapan secara matang dengan selalu mengingat-ingat suatu halaman tertentu, berikutnya tashihkan (setorkan) hafalan kita kepada ustadz/ustadzah. Setiap kesalahan yang telah ditunjukkan oleh ustadz, lakukan hal-hal berikut:
    1. Berikan tanda kesalahan dengan mencatatnya (di bawah atau di atas huruf yang lupa).
    2. Ulangi setoran sampai dianggap benar oleh ustadz.
    3. Bersabarlah untuk tidak menambah materi dan hafalan baru kecuali materi dan hafalan lama benar-benar sudah dikuasai dan disahkan.
  3. Pengulangan(Muroja’ah/Penjagaan)
    Setelah setor, jangan meninggalkan tempat (majelis) untuk pulang sebelum hafalan yang telah disetorkan diulangi lagi beberapa kali terlebih dahulu (sesuai dengan anjuran ustadz/ustadzah) sampai ustadz benar-benar mengijinkan kita untuk pulang.
Memang luar biasa perjuangan seorang penghafal Al-Qur’an. Wajarlah jika Allah menjanjikan pahala besar bagi siapapun yang sanggup menghafalkan Al-Qur’an. Semoga tips di atas bisa membantu kita untuk menghafalkan kitab suci kita tercinta. Wallahu’alam bisshawab.

vidio monas

Selasa, 01 Mei 2012

psikoanalisis

A.     PENGERTIAN PSIKOANALISIS
Psikoanalisis ditemukan di Wina, Austria, oleh Sigmund Freud. Psikoanalisis merupakan salah satu aliran di dalam disiplin ilmu psikologi yang memilik beberapa definisi dan sebutan, Adakalanya psikoanalisis didefinisikan sebagai metode penelitian, sebagai teknik penyembuhan dan juga sebagai pengetahuan psikologi.
Psikoanalisis menurut definisi modern yaitu (1) Psikoanalisis adalah pengetahuan psikologi yang menekankan pada dinamika, faktor-faktor psikis yang menentukan perilaku manusia, serta pentingnya pengalaman masa kanak-kanak dalam membentuk kepribadian masa dewasa, (2) Psikoanalisis adalah teknik yang khusus menyelidiki aktivitas ketidaksadaran (bawah sadar), (3) Psikoanalisis adalah metode interpretasi dan penyembuhan gangguan mental.
Psikoanalisis dalam pengertian lain (Hjelle & Ziegler, 1992):
  • Teori mengenai kepribadian & psikopatologi
  • Metode terapi untuk gangguan kepribadian teknik untuk menyelidiki pikiran & perasaan individu yang tidak disadari
Psikoanalisis memiliki sebutan-sebutan lain yaitu (1) Psikologi dalam, karena menurut Freud penyebab neurosis adalah gangguan jiwa yang tidak dapat disadari, pengaruhnya lebih besar dari apa yang terdapat dalam kesadaran dan untuk menyelidikinya, diperlukan upaya lebih dalam, (2) Psikodinamika, karena Psikoanalisis memandang individu sebagai sistem dinamik yang tunduk pada hukum-hukum dinamika, dapat berubah dan dapat saling bertukar energi.
Adapun contoh dari Psikoanalisis: Hipnotis, analisis mimpi, mekanisme pertahanan diri.


B.     TOKOH-TOKOH PSIKOANALISIS
1.      Sigmund Freud (1856-1939)
Sepanjang masa hidupnya, Freud adalah seorang yang produktif. Meskipun ia dianggap sosok yang kontroversial dan banyak tokoh yang berseberangan dengan dirinya, Freud tetap diakui sebagai salah seorang intelektual besar.
Pengaruhnya bertahan hingga saat ini, dan tidak hanya pada bidang psikologi, bahkan meluas ke bidang-bidang lain. Karyanya, Studies in Histeria (1875) menandai berdirinya aliran psikoanalisa, berisi ide-ide dan diskusi tentang teknik terapi yang dilakukan oleh Freud.
a.       Riwayat hidup
Freud berkebangsaan Austria, lahir 6 Mei 1856 di Pribor, (ketika itu) Austria, lalu bersama keluarganya pindah ke Wina dan terus tinggal di kota itu. Ia berasal dari keluarga miskin, ayahnya adalah pedagang bahan wol yg tdk terlalu sukses.
Sejak kecil Freud sudah menunjukkan kecerdasan yang luar biasa. Ia belajar kedokteran dan memilih spesialisasi dibidang neurologis. Dalam prakteknya sebagai ahli syaraf inilah Freud banyak mengembangkan ide dan teorinya mengenai teknik terapi psikoanalisa.
Ada dua orang yang berpengaruh besar bagi pemikiran Freud, yaitu Breuer, seorang psikiater terkenal di Wina dan Charcot, dokter syaraf terkenal di Perancis. Bersama-sama dengan Breuer, Freud menangani pasien-pasien dengan gangguan histeria yang menjadi bahan bagi tulisannya, Studies in Histeria. Dari Charcot ia banyak belajar mengenai teknik hipnosis dalam menangani pasien histeria karena Charcot mengembangkan teknik hipnose. Kelak Freud meninggalkan teknik hipnose ini karena sulit diterapkan dan mengembangkan teknik menggali ketidaksadaran lewat kesadaran, seperti free association. Dengan mengembangkan teknik ini Freud lebih percaya bahwa hal-hal diketidaksadaran bukan dilupakan (seperti teori Charcot), tetapi direpres (ditekan ke dalam ketidaksadaran agar tidak muncul).
Pada awal abad 20, psikoanalisa semakin populer dan tulisan-tulisan Freud semakin berpengaruh. Ia juga memiliki banyak pengikut/murid yang terkenal, antara lain Adler dan Jung. Mulai terbentuk forum-forum diskusi rutin antar ahli psikoanalisa dimana mereka dapat mendiskusikan konsep-konsep psikoanalisa. Pada tahun 1909, Freud diundang oleh G. Stanley Hall untuk berpidato di Clark Uni, salah satu uni besar di AS, dan dengan demikian Freud juga sudah diakui di AS. Pada tahun 1910 International Psychoanalysis Association terbentuk dan Jung menjadi ketua pertamanya. Para kolega Freud memprotes hal ini dan membela Freud untuk menjadi ketuanya. Hubungan Jung dan Freud akhirnya terganggu.
Freud meninggalkan Austria pada saat Hitler semakin berkuasa dan posisinya sebagai intelektual Yahudi memberinya berbagai kesulitan. Melalui usaha Ernest Jones, seorang Inggris dan dubes Inggris di Austria, pada tahun 1938 Freud keluar dari Austria dan berimigrasi ke Inggris hingga akhir hayatnya di 1939.
b.      Pemikiran dan teori
Freud membagi mind ke dalam consciousness, preconsciousness dan unconsciousness. Dari ketiga aspek kesadaran.
unconsciousness adalah yang paling dominan dan paling penting dalam menentukan perilaku manusia (analoginya dengan gunung es). Di dalam unsconscious tersimpan ingatan masa kecil, energi psikis yang besar dan instink.
Preconsciousness berperan sebagai jembatan antara conscious dan unconscious, berisi ingatan atau ide yang dapat diakses kapan saja. Consciousness hanyalah bagian kecil dari mind, namun satu-satunya bagian yang memiliki kontak langsung dengan realitas.
Freud mengembangkan konsep struktur mind di atas dengan mengembangkan ‘mind apparatus’, yaitu yang dikenal dengan struktur kepribadian Freud dan menjadi konstruknya yang terpenting, yaitu id, ego dan super ego.
Id adalah struktur paling mendasar dari kepribadian, seluruhnya tidak disadari dan bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuannya pemenuhan kepuasan yang segera.
Ego berkembang dari id, struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Superego, berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai baik buruk dan moral.
Superego merefleksikan nilai-nilai sosial dan menyadarkan individu atas tuntuta moral. Apabila terjadi pelanggaran nilai, superego menghukum ego dengan menimbulkan rasa salah.
Ego selalu menghadapi ketegangan antara tuntutan id dan superego. Apabila tuntutan ini tidak berhasil diatasi dengan baik, maka ego terancam dan muncullah kecemasan (anxiety). Dalam rangka menyelamatkan diri dari ancaman, ego melakukan reaksi defensif /pertahanan diri. Hal ini dikenal sebagai defense mecahnism yang jenisnya bisa bermacam-macam,
c.       Sumbangan Freud
Sebagai orang pertama yang menyentuh konsep-konsep psikologi seperti peran ketidaksadaran (unconsciousness), anxiety, motivasi, pendekatan teori perkembangan untuk menjelaskan struktur kepribadian
Posisinya yang kukuh sebagai seorang deterministik sekaligus menunjukkan hukum-hukum perilaku, artinya perilaku manusia dapat diramalkan
Freud juga mengkaji produk-produk budaya dari kacamata psikoanalisa, seperti puisi, drama, lukisan, dan lain-lain.
Oleh karenanya ia memberi sumbangan juga pada analisis karya seni

d.      Kritik Freud
Metode studinya yang dianggap kurang reliabel, sulit diuji secara sistematis dan sangat subyektif
Konstruk-konstruk teorinya juga sulit diuji secara ilmiah sehingga diragukan keilmiahannya. Beberapa konsepnya bahkan dianggap fiksi, seperti Oedipus complex
Bagi aliran behaviorist, yang dilakukan Freud adalah mempelajari intervening variable Freud banyak memiliki murid. Tidak semuanya akan dibahas, hanya dua dari para pengikut itu yang akan dibahas di sini, yaitu Adler dan Jung.

2.      Alfred Adler (1870-1937)
Adler mengembangkan yang disebut sebagai Individual Psychology. Banyak konsep Freud yang diikutinya, antara lain mengenai level kesadaran. Namun Adler menekankan pada faktor kesadaran/unsur ego . Teorinya banyak menyentuh unsur lingkungan sosial sehingga ia juga dikenal sebagai seorang psikoanalis sosial yang pertama. Sebagai seorang pengikut Freud, Adler memilih jalan berbeda dari Freud dan menganggap teori Freud sangat menekankan unsur seksual sehingga kurang realistis.
Adler di Wina dari keluarga pedagang yang berada. Sejak kecil ia sakit-sakitan dan hal ini menumbukan cita-cita untuk menjadi seorang dokter. Pada tahun 1895 ia lulus kedokteran dari Universitas Wina, lalu berpraktek sebagai dokter mata sebelum akhirnya menekuni bidang psikiatri dan menjadi psikiater.
Konsep utama Adler adalah organ inferiority. Berangkat dari teorinya tentang adanya inferiority karena kekurangan fisik yang berusaha diatasi manusia, ia memperluas teorinya dengan menyatakan bahwa perasaan inferior adalah universal. Setiap manusia pasti punya perasaan inferior karena kekurangannya dan berusaha melakukan kompensasi atas perasaan ini. Kompensasi ini bisa dalam bentuk menyesuaikan diri ataupun membentuk pertahanan yang memungkinkannya mengatasi kelemahan tsb.
Selanjutnya, Adler juga membahas tentang striving for superiority, yaitu dorongan untuk mengatasi inferiority dengan mencapai keunggulan. Dorongan ini sifatnya bawaan dan merupakan daya penggerak yang kuat bagi individu sepanjang hidupnya. Adanya striving for superiority menyebabkan manusia selalu berkembang ke arah kesempurnaan. Teorinya ini yang membuat Adler memiliki pandangn lebih optimis dan positif terhadap manusia serta lebih berorientasi ke masa depan dibandingkan Freud yang lebih berorientasi ke masa lalu.

3.      Carl Gustav Jung (1875-1961)
Dikenal mengembangkan Analytical Psychology. Sebagai murid Freud, Jung juga mengajukan keberatan terhadap beberapa konsep utama Freud yang menyebabkan hubungan keduanya renggang dan retak. Perbedaan utama Jung dan Freud terletak pada pandangan mereka tentang ketidaksadaran. Meskipun keduanya sama-sama menekankan ketidaksadaran sebagai penentu perilaku manusia (bahkan Jung lebih kuat dalam hal ini), tapi mereka berbeda posisi tentang asal ketidaksadaran ini. Freud mengatakan bahwa unsur seksual adalah faktor utama dan dominan dalam ketidaksadaran sementara Jung sangat tidak setuju dgn pandangan ini dan menyatakan bahwa sumber ketidaksadaran adalah warisan dari nenek moyang sehingga sifatnya sosial dan tergantung kelompok ras
Jung lahir di Swiss, ayahnya adalah pendeta dan unsur religius nantinya akan banyak berperan dalam pemikiranpemikirannya. Ia belajar kedokteran di Universitas Basel, lulus 1900. Kemudian ia ditunjuk bekerja di klinik psikiatri Universitas Zurich tahun 1909. Ia adalah ketua pertama International Psychoanalitic Association tahun 1911. Tahun 1914 ia mengundurkan diri dari posisinya tersebut dan mendirikan analytical psychology. Pada tahun 1920an ia banyak melakukan ekspedisi lapangan ke Afrika dan Amerika Selatan sambil meneliti dan mengembangkan teorinya. Ekspedisi ini secara signifikan mempengaruhi teori-teorinya yang kental unsur budayanya. Tahun 1948 C.G. Jung Institute didirikan di Zurich untuk mengembangkan teorinya dan teknik terapinya.
Jung menekankan pada aspek ketidaksadaran dengan konsep utamanya, collective unconscious. Konsep ini sifatnya transpersonal, ada pada seluruh manusia. Hal ini dpt dibuktikan melalui struktur otak manusia yang tidak berubah. Collective unconscious terdiri dari jejak ingatan yang diturunkan dari generasi terdahulu, cakupannya sampai pada masa pra-manusia. Misalnya, cinta pada orangtua, takut pada binatang buas,dan lain-lain. Collective unconscious ini menjadi dasar kepribadian manusia karena didalamnya terkandung nilai dan kebijaksanaan yang dianut manusia. Ide-ide yang diturunkan atau primordial images disebut sebagai archetype. Terbentuk dari pengalaman yang berulang dalam kurun waktu yang lama. Ada beberapa archetype mendasar pada manusia, yaitu persona, anima, shadow, self. Archetype inilah yang menjadi isi collective unconsciousness.

Evaluasi Adler dan Jung
Adler dikenal dengan sumbangan teorinya yang optimistik dan berorientasi pada masa depan dalam memandang manusia
Jung memasukkan unsur budaya dalam aliran psikoanalisa sehingga teorinya juga menjangkau bidang luas seperti sejarah, seni, dan lain-lain. Berdasarkan teori Jung, para ahli tes psikologi seperti Eysenck dan Cattell menyusun tes kepribadian setelah menguji validitas teori Jung secara statistik
Kritik terhadap Jung dan Adler sama seperti kelemahan Freud, ditujukan pada "keilmiahan" konsep teori keduanya.

C.     KONSEP MANUSIA DALAM PSIKOANALISIS
Gnothi Seauthon…! Kenalilah dirimu…! Motto ini telah mengusik para filusuf untuk mencoba memahami dirinya. Konon, motto inilah yang mendorong berkembangnya ilmu filsafat di Yunani. Dan ternyata hingga saat ini pun masih relevan
Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia telah melahirkan banyak teori-teori tentang manusia, tetapi empat pendekatan yang paling dominan dan berpengaruh adalah : Psikoanalisis, Behaviorisme, Psikologi Kognitif, dan Psikologi Humanistis. Psikoanalisis melukiskan manusia sebagai makhlik yang digerakkan oleh keinginan-keinginan terpendam (Homo Volens).
Di sisi lain, menurut Sigmund Freud, perilaku manusia itu ditentukan oleh kekuatan irrasional yang tidak disadari dari dorongan biologis dan dorongan naluri psikoseksual tertentu pada masa enam tahun pertama dalam kehidupannya. Pandangan ini menunjukkan bahwa aliran teori Freud tentang sifat manusia pada dasarnya adalah deterministik. Namun demikian menurut Gerald Corey yang mengutip perkataan Kovel, bahwa dengan tertumpu pada dialektika antara sadar dan tidak sadar, determinisme yang telah dinyatakan pada aliran Freud luluh. Lebih jauh Kovel menyatakan bahwa jalan pikiran itu adalah ditentukan, tetapi tidak linier. Ajaran psikoanalisis menyatakan bahwa perilaku seseorang itu lebih rumit dari pada apa yang dibayangkan pada orang tersebut.
Di sini, Freud memberikan indikasi bahwa tantangan terbesar yang dihadapi manusia adalah bagaimana mengendalikan dorongan agresif itu. Bagi Sigmund Freud, rasa resah dan cemas seseorang itu ada hubungannya dengan kenyataan bahwa mereka tahu umat manusia itu akan punah. Dan struktur kepribadian Dalam teori psikoanalitik, struktur kepribadian manusia itu terdiri dari  id, ego dan superego.
 Id adalah komponen kepribadian yang berisi impuls agresif dan libinal, dimana sistem kerjanya dengan prinsip kesenangan “pleasure principle”. Ego adalah bagian kepribadian yang bertugas sebagai pelaksana, dimana sistem kerjanya pada dunia luar untuk menilai realita dan berhubungan dengan dunia dalam untuk mengatur dorongan-dorongan id agar tidak melanggar nilai-nilai superego. Superego adalah bagian moral dari kepribadian manusia, karena ia merupakan filter dari sensor baik- buruk, salah- benar, boleh- tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan ego.

D.    HUBUNGAN KOMUNIKASI DENGAN PSIKOANALISIS
banyak teori dalam ilmu komunikasi dilatarbelakangi konsepsi‑konsepsi psikologi tentang manusia. Paling tidak, ada empat teori psikologi yang paling dominan yang dianggap sebagai akar dari teori komunikasi, yaitu Psikoanalisis, Behaviorisme, Psikologi Kognitif, dan Psikologi Humanistis.
Setiap pendekatan (konsepsi) tersebut memandang manusia dengan cara yang berlainan, yang akan mempengaruhi pandangannya tentang karakteristik manusia sebagai pelaku utama komunikasi.
Disisi lain salah satu kajian yang berbasis teori psikoanalisis yang disebutkan Rogers adalah studi Palo Alto Group yang dilakukan oleh Gregory Bateson.
Pengakuan Beteson bahwa Palo Alto group hampir menjadi sebuah gerakan sosial, lingkaran dalam dari sebuah bangun teoritik yang memiliki pandangan bahwa perilaku komunikasi merupakan sebuah tindakan interaksionis. Ketertarikan Beteson atas studi komunikasi telah dia ungkapkan dalam buku pentingnya yang kompleks “Steps to an Ecology of Mind” (1972). Penekanan secara konseptual pada buku itu melihat pada komunikasi individu dalam hubungan eratnya dengan orang lain, yang merefleksikan tesis utama dari Palo Alto Group.
Namun catatan menarik dari Palo Alto group adalah bahwa kelompok ini tidak diorganisir selayaknya sebuah departemen universitas atau suatu paham, berpusat dalam disiplin akademik tertentu, namun lebih sebagai sebuah kumpulan sosok-sosok yang peduli untuk melihat bagaimana sebuah komunikasi bekerja dalam hubungannya dengan problem kesehatan mental, terapi keluarga, dan schizophrenia. Akhirnya kelompok ini memiliki problem orientasi (yang tak memiliki batasan, jika suatu saat dibutuhkan), untuk membongkar fenomena komunikasi manusia sebagai suatu jawaban utama dari semua pertanyaan mereka.
Seperti yang bisa dilihat Rogers satu pelajaran penting dari studi komunikasi yang dilakukan oleh Palo Alto Group adalah fokusnya pada permasalahan komunikasi seperti halnya yang kita kenal dengan anggapan positif (the presumed positives).
Ada kondisi-kondisi dimana komunikasi tidak selalu menghasilkan sesuatu yang linear, sama makna, namun juga kadang muncul ambiguitas di dalamnya. Seperti contoh bahwa studi komunikasi mengenai topik penyingkapan diri (self disclosure) dan keterbukaan (openness) seharusnya diimbangi dengan studi-studi ambiguitas, penipuan (deception), dan taktik berbelit-belit. Penyebabnya adalah dalam kasus-kasus seperti diplomasi, percintaan, dan negosiasi bisnis yang muncul adalah kejadian-kejadian ambigu dari pada sesuatu yang bersifat langsung dan jelas, serta cepat disimpulkan.
Dan para studi komunikasi  mengakui betapa kuatnya pengaruh psikoanalisis yang diprakarsai Freud terhadap kelahiran dan perkembangan kajian ini. Sebuah fakta yang belum tentu disadari dan dimengerti oleh ribuan mahasiswa ilmu komunikasi, entah di Indonesia maupun di dunia. Sudah saatnya kita melihat ilmu komunikasi bukan hanya separangkat keahlian memotret, shooting film, membaca berita, atau sekadar menjadi public relations semata. Sebuah anggapan ‘berbahaya’ yang pada titik akhirnya malah menggelincirkan kajian komunikasi hanya sebagai sebuah praktek keahlian dan penghasil para ‘tukang’. Kajian komunikasi harus berkembang menjadi sebuah disiplin kuat membaca realitas hidup manusia. Pada suatu saat dia akan sejajar dengan Sosiologi, Antropologi, Ekonomi, Psikologi, dan ilmu-ilmu sosial mapan lainnya


urgensi sholat


URGENSI SHALAT
            Shalat adalah rukun islam kedua. Jika kita sudah bersaksi tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah, maka sejak itulah shalat menjadi suatu hal yang wajib bagi kita untuk dikerjakan dan tidak boleh ditinggalkan. Allah memerintahkan manusia untuk mendirikan shalat lima waktusebagai bentuk ibadah dan balas budi kita kepada Allah SWT, serta sebagai bentuk rasa syukur kita kepada sang Pencipta.
            Shalat merupakan salah satu cara untuk mengingat Allah SWT di kala manusia sedang sibuk dengan urusan duniawi, agar kita selalu dekat dengan-Nya. Ketika kita sedang  konsentrasi kerja karena pekerjaan belum selesai namun suara adzan memanggil kita untuk menuju kepada keberuntungan (hayya ala al-falaah), maka dengan segera kita harus memenuhi panggilan itudan meninggalkan pekerjaan. Akan tetapi hal tersebut sangat sulit, karena mendirikan shalat adalah halyang sangat berat sekali, kecuali bagi orang yang mendapat hidayah Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita dirikan shalat meski sangat berat sekali, karena Allah menjajikan pahala bagi orang yang mendirikan shalat.

Artinya: “Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena Sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang Mengadakan perbaikan.” (QS. Al-A’raaf: 170)

            Shalat yang diperintahkan kepada kita (manusia) tidak hanya sebagai sebuah kewajiban kepada Allah semata, akan tetapi manusia (pelaksana shalat) dijanjikan surga yang indah tiada terkira dan banyak pahala serta rahmat Allah SWT yang akan terus mengalir mengikuti manusia. Selain itu, shalat juga mempunyai peran dan fungsi tersendiri bagi manusia (pelaksananya). Yaitu shalat bisa mencegah kemungkaran dan lebih-lebih mendorong ‘amar ma’ruf. Tentu tidak dapat dibayangkan. Eksistensinya, shalat adalah salah satu proses untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta dan sang pengatur, dan membutuhkan sepenuh ketulusan dan ketaatan manusia. Sehingga manusia cenderung berbuat kebajikan.
            Meskipun demikian, masih banyak manusia yang mengacuhkan perintah Allah tersebut. Mereka meninggalkan shalat. Mereka seolah-olah tidak mau tahu akan wajibnya shalat dan manfaatnya shalat. Mereka lebih senang dengan hal-hal yang berhubungan dengan duniawi saja dan menuruti hawa nafsunya belaka. Sebagaimana dalam firman-Nya:

Artinya: “Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, Maka mereka kelak akan menemui kesesatan.” (QS. Al-Maryam: 59)
            Ayat di atas menegaskan bahwa orang yang meninggalkan shalat akan mendapat ganjaran yang berupa siksa, dan akan menemui kesesatan, baik itu di dunia maupun di akhirat kelak. Selain  itu, selama nyawa kita masih bersemanyam dalam jiwa, selama matahari masih bersinar, tidak ada alasan untuk meninggalkan shalat. Allah SWT menjelaskan di beberapa ayat lain tentang pentingnya shalat, manfaat dan peran shalat, dan fungsi shalat, serta siksaan dan kesesatan bagi orang yang meninggalkannya, yang sebenarnya manusialah (orang yang mendirikan shalat) yang akan menuai buah pahalanya. Sebagaimana dalam firman-Nya:

Artinya: “dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.”(QS. Maryam: 31)