URGENSI SHALAT
Shalat adalah
rukun islam kedua. Jika kita sudah bersaksi tiada tuhan selain Allah dan
Muhammad adalah Rasulullah, maka sejak itulah shalat menjadi suatu hal yang
wajib bagi kita untuk dikerjakan dan tidak boleh ditinggalkan. Allah memerintahkan
manusia untuk mendirikan shalat lima waktusebagai bentuk ibadah dan balas budi
kita kepada Allah SWT, serta sebagai bentuk rasa syukur kita kepada sang
Pencipta.
Shalat merupakan
salah satu cara untuk mengingat Allah SWT di kala manusia sedang sibuk dengan
urusan duniawi, agar kita selalu dekat dengan-Nya. Ketika kita sedang konsentrasi kerja karena pekerjaan belum
selesai namun suara adzan memanggil kita untuk menuju kepada keberuntungan (hayya
ala al-falaah), maka dengan segera kita harus memenuhi panggilan itudan
meninggalkan pekerjaan. Akan tetapi hal tersebut sangat sulit, karena
mendirikan shalat adalah halyang sangat berat sekali, kecuali bagi orang yang
mendapat hidayah Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita dirikan shalat meski
sangat berat sekali, karena Allah menjajikan pahala bagi orang yang mendirikan
shalat.
Artinya: “Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al kitab
(Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena Sesungguhnya Kami
tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang Mengadakan perbaikan.” (QS.
Al-A’raaf: 170)
Shalat yang
diperintahkan kepada kita (manusia) tidak hanya sebagai sebuah kewajiban kepada
Allah semata, akan tetapi manusia (pelaksana shalat) dijanjikan surga yang
indah tiada terkira dan banyak pahala serta rahmat Allah SWT yang akan terus mengalir
mengikuti manusia. Selain itu, shalat juga mempunyai peran dan fungsi
tersendiri bagi manusia (pelaksananya). Yaitu shalat bisa mencegah kemungkaran
dan lebih-lebih mendorong ‘amar ma’ruf. Tentu tidak dapat dibayangkan.
Eksistensinya, shalat adalah salah satu proses untuk mendekatkan diri kepada
sang pencipta dan sang pengatur, dan membutuhkan sepenuh ketulusan dan ketaatan
manusia. Sehingga manusia cenderung berbuat kebajikan.
Meskipun demikian,
masih banyak manusia yang mengacuhkan perintah Allah tersebut. Mereka
meninggalkan shalat. Mereka seolah-olah tidak mau tahu akan wajibnya shalat dan
manfaatnya shalat. Mereka lebih senang dengan hal-hal
yang berhubungan dengan duniawi saja dan menuruti hawa nafsunya belaka.
Sebagaimana dalam firman-Nya:
Artinya: “Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek)
yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, Maka mereka kelak
akan menemui kesesatan.” (QS. Al-Maryam: 59)
Ayat di atas menegaskan bahwa orang yang meninggalkan shalat akan
mendapat ganjaran yang berupa siksa, dan akan menemui kesesatan, baik itu di
dunia maupun di akhirat kelak. Selain
itu, selama nyawa kita masih bersemanyam dalam jiwa, selama matahari
masih bersinar, tidak ada alasan untuk meninggalkan shalat. Allah SWT
menjelaskan di beberapa ayat lain tentang pentingnya shalat, manfaat dan peran
shalat, dan fungsi shalat, serta siksaan dan kesesatan bagi orang yang
meninggalkannya, yang sebenarnya manusialah (orang yang mendirikan shalat) yang
akan menuai buah pahalanya. Sebagaimana dalam firman-Nya:
Artinya: “dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana
saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan
(menunaikan) zakat selama aku hidup.”(QS. Maryam: 31)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar