Selasa, 01 Mei 2012

urgensi sholat


URGENSI SHALAT
            Shalat adalah rukun islam kedua. Jika kita sudah bersaksi tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah, maka sejak itulah shalat menjadi suatu hal yang wajib bagi kita untuk dikerjakan dan tidak boleh ditinggalkan. Allah memerintahkan manusia untuk mendirikan shalat lima waktusebagai bentuk ibadah dan balas budi kita kepada Allah SWT, serta sebagai bentuk rasa syukur kita kepada sang Pencipta.
            Shalat merupakan salah satu cara untuk mengingat Allah SWT di kala manusia sedang sibuk dengan urusan duniawi, agar kita selalu dekat dengan-Nya. Ketika kita sedang  konsentrasi kerja karena pekerjaan belum selesai namun suara adzan memanggil kita untuk menuju kepada keberuntungan (hayya ala al-falaah), maka dengan segera kita harus memenuhi panggilan itudan meninggalkan pekerjaan. Akan tetapi hal tersebut sangat sulit, karena mendirikan shalat adalah halyang sangat berat sekali, kecuali bagi orang yang mendapat hidayah Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita dirikan shalat meski sangat berat sekali, karena Allah menjajikan pahala bagi orang yang mendirikan shalat.

Artinya: “Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena Sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang Mengadakan perbaikan.” (QS. Al-A’raaf: 170)

            Shalat yang diperintahkan kepada kita (manusia) tidak hanya sebagai sebuah kewajiban kepada Allah semata, akan tetapi manusia (pelaksana shalat) dijanjikan surga yang indah tiada terkira dan banyak pahala serta rahmat Allah SWT yang akan terus mengalir mengikuti manusia. Selain itu, shalat juga mempunyai peran dan fungsi tersendiri bagi manusia (pelaksananya). Yaitu shalat bisa mencegah kemungkaran dan lebih-lebih mendorong ‘amar ma’ruf. Tentu tidak dapat dibayangkan. Eksistensinya, shalat adalah salah satu proses untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta dan sang pengatur, dan membutuhkan sepenuh ketulusan dan ketaatan manusia. Sehingga manusia cenderung berbuat kebajikan.
            Meskipun demikian, masih banyak manusia yang mengacuhkan perintah Allah tersebut. Mereka meninggalkan shalat. Mereka seolah-olah tidak mau tahu akan wajibnya shalat dan manfaatnya shalat. Mereka lebih senang dengan hal-hal yang berhubungan dengan duniawi saja dan menuruti hawa nafsunya belaka. Sebagaimana dalam firman-Nya:

Artinya: “Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, Maka mereka kelak akan menemui kesesatan.” (QS. Al-Maryam: 59)
            Ayat di atas menegaskan bahwa orang yang meninggalkan shalat akan mendapat ganjaran yang berupa siksa, dan akan menemui kesesatan, baik itu di dunia maupun di akhirat kelak. Selain  itu, selama nyawa kita masih bersemanyam dalam jiwa, selama matahari masih bersinar, tidak ada alasan untuk meninggalkan shalat. Allah SWT menjelaskan di beberapa ayat lain tentang pentingnya shalat, manfaat dan peran shalat, dan fungsi shalat, serta siksaan dan kesesatan bagi orang yang meninggalkannya, yang sebenarnya manusialah (orang yang mendirikan shalat) yang akan menuai buah pahalanya. Sebagaimana dalam firman-Nya:

Artinya: “dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.”(QS. Maryam: 31)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar