pendidikan luar sekolah


NAMA  : S.NUR ZAENATUN AISAH
NIM       :11102241045
KELAS    : PLS /A
TUGAS : MERANGKUM BAB 6,7,8
ILMU PENDIDIKAN
DOSEN : BAPAK YOYON SURYONO




BAB  VI
ISI, METODE, ALAT DAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN

                                                                                         (L. Hendrowibowo)



Pada bab berikut ini akan dikemukakan  secara turut-menurut tentang :
A.      Isi pendidikan
B.      Metode pendidikan
C.      Alat pendidikan, dan
D.     Lingkungan pendidikan
Empat pokok bahasan di atas, merupakan pokok bahasan yang berbeda, namun berhubungan.


A.    Isi pendidikan
Mendidik dan dididik merupakan perbuatan yang fundimenta, ini tidak dapat disangkal. Perbuatan ini mengubah dan menentukan hidup manusia. Dengan pendidikan, anak menjadi tumbuh menjadi manusia. “mendidik adalah pertolongan atau pengaruh yang di berikan oleh orang yang bertanggung jawab kepada anak supaya menjadi dewasa”, (Driyarkarya, 2006 :414).

yang berupa pengalaman dan penghayatan manusia mengenai hal-hal yang  berharga bagi hidup manusia. Nilai tersebut akan membentuk sikap dan kepribadian peserta Didik pada hidup pada hidup yang baik.
            Ketrampilan diperoleh biasanya melalui  pelatihan, kebiasaan, jika latihan tersebut sering berulng-ulang, maka hasil dari ketrampilan tersebut akan semakin baik. Contoh : seorng pemain sepak bola, seseorang kan semakin sempurna jia dia mengadakan latihan yang berulang-ulang pengulangan dengan frekuensi yang banyak, semakin akurat pada saat ia menendang bola.

B.     Metode Pendidikan
        Metode adalah cara yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan. Metode pendidikan adalah cara-cara yang dipakai oleh orang atau seklompok orang untuk membimbing anak/peserta didik sesuai dengan perkembangannya kearah tujuan yang hendak dicapai. Metode tersebut akan selalu terkait dengan  proses pendidkan, yaitu bagaimana cara melaksanakan kegiatan pendidikan agar tercapai tujuan pendidikan.
        Metode pendidikan terkait dengan bentuk pendidikan, dalam hal ini kita mengenal adanya bentuk-bentuk pendidikan sebagai berikut:
a.      Bentuk pendidikan otoriter
b.      Bentuk pendidikan liberal
c.       Bentuk pendidikan demokratis




C.      Alat Pendidikan
      Alat pendidikan ialah segala sesuatu yang secara langsung membantu terwujudnya pencapaian tujuan pendidikan, atau dengan kata lain alat pendidikan adalah situasi dan kondisi yang sengaja dibuat oleh guru untuk membantu terwujudnya pencapaian tujuan pendidikan. Alat pendidikan dibedakan dua macam pengertian dpat diedakan dua macam pengertian, yaitu (1) alat pendidikan yang bersifat tindakan, (2) alat pendidikan yang berupa kebendaan (alat bantu).
       Alat pendidikan merupakan faktor pendidikan yang sengaja dibuat dan digunakan demi pencapaian tujuan pendidikan tertentu. Atau dengan kata lain alat pendidikan adalah adalah situasi, kondisi, tindakan dan atau perlakuan yang diadakan secara sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dengan demukian alat pendidikan berkaitan dengan tindakan atau perbuatan pendidik.

Macam alat edidikan menurut wujudnya meliputi :
a.      Perbuatan pendidikan, yakni alat pendidikan yang bersifat non material, yang sering disebut software. Alat pendidikan non material ini dapat di bedakan menjadi dua, yakni bersifat mengarahkan  dam mencegah,. Mngarahkan antara lain : memberi teladan, membimbing, menasehati, perintah, pujian dan hadiah. Mencegah antara lain : melarang atau mencegah , menegur, mengancam dan bahkan menghukum.
b.      Benda-benda sebagai alat bentu pendidikan.  Dengan pendidikan bersifat materi. Sring pula disebut hardware. Alat pendidikan yag bersifat material ini contohnya buku-buku, gambar, alat permainan, alat peraga, alat laboratorium, meja kursi, papan tulis, OHP, kapur dsb.
Sesuai dengan meode pendidikan, agar alat pendidkan tersebut dapat dikatakan baik jika memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.      Tujuan pendidikan
2.      Pendidik
3.      Peserta didik
            
D.    Lingkungan Pendidikan
           Lingkungan pendidikan hakikatnya merupakan sesuatu yang ada di luar diri individu, walaupun ada juga yang mengatakan bahwa ada lingkungan yang terdapat dalam individu.
Ligkungan pendidik meliputi :
1.      lingkungan phisik (keadaan iklim, keadaan alam).
2.      Lingkungan budaya (bahasa, seni, ekonomi, politik, pandangan hidup, keagamaan dan lainya.
3.      Lingkungan sosial/masyarakat (keluarga, kelompok bermain, organisasi).

          Dalam GBHN disebutkan pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan mesyaakat. Karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga,pemerintah dan masyarakat. Karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, pemerintah an masyarakat.
         Ki Hajar Dewantara membedakan inkungan pendidikan berdasar pada kelembagaannya, yaitu 
1.      Lingkungan keluarga
2.      Lingkunganperguruan/ sekolah dan
3.      Lingkungan pergerakan / organiasi pemuda. Lingkungan tersebut dikenal dengan istilah Tri Pusat Pendidikan.
1)      Lingkungan keluarga
            Keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan tama. Karenadalam keluarga itulah kepribadian anak terbentuk. Keluarga mempunyai pengaruh yang besar terhadap
perkembangan kepribadian anak. pengaruh yang besar terhadap perkembangan kepribadian anak. pengaruh semakin berkurang jika anak semakin dewasa keluarga inilah yang dikenal oleh anak sebagai kesatuan hidup bersaa yang dikenal olah anak.

2)      Lingkungan perguruan /sekolah
        Perguruan/sekolah atau balai wiyata adalah lingkungan pendidikn yang mengembangkan dan meneruskan pendidikan anak menjadi  yang cerdas, terampil dan bertingkah laku baik. Sekolah merupakan lembaga sosial formal yang didirikan oleh negara maupun yayasan tertentu, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sekolah disatu pihak mewakili orangtua/masyarakat dipihak lain mewakili negara.

3)      Likungan Orgaisasi Pemuda
         Pusat pendidikan yang ketiga menurut Dewantara adalah organisasi pemuda. Organisasipemuda adayang bersifat informal (kelompok sebaya, kelompok bermain) mauun yang bersifat formal yang diusahakan baik olh pemerinah maupun yang diusahakan oleh yayasan tertentu/partai tertentu. Lingkungan pendidikan ini diharapkan mampu membina pemudapmudi melalui pendidikan diri sendiri, memadukan perkembangan kecerdasan, budi pekeri dan prilaku sosial.




BAB VII
PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT
       Pendidikan sepanjang hayat, yang sering juga disebut pendidikan seumur hidup dan dalam bahasa inggris disebut Lifelong Education merupakan prmasalahan yang banyak dibicarakan dalam bidang pendidikan. Pendidikan sepanjang hayat mulai pandangan tentang aktual saat topik itu dilontarkan oleh UNISCO sebagai pandangan tentan pendidikan yang mengantisipasi perubahan-perubahan yang ada pada masyarakat seluruh dunia dan negara berkembang peda khususnya. UNESCO dan lembaga internasional lainya mulai melihat problem-problem ketertinggalan, kemiskinan hanya dapat diatasi dengan pendidikan dalam format yang menyesuaikan kebutuhan dan dikenakan pada berbagai kelompok umur termasuk orang dewasa.
                        Permasalahan tidak berhenti pada buta aksara saja. Kemajuan teknologi juga menantang mereka yang secara ekonomis tidak bermasalah. Kemampuan menggunakan komputer yang perangakat lunak yang baru, makapara pengguna komputer harus selalu menyesuaikan agar kemudahan-kemudahan yang ditawarkan software baru dapat dimanfaatkan. Pada saat ini, pndaftaran ikut ujian, kursus dan pengumuman keluluan maupun diterima di suatu kursus juga dilewatkan internet sehigga bagi mereka yang terdidik ketergantungan pada teknologi baru dalam informasi makin meningkat.
                      Pemikiran ini tidak saja untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk peserta didiknya yang akan menjadi generasi yang lebih dituntut untuk mampu menyesuaikan diri daripada guru atau pendidikannya, karena peserta didik akan hidup di era yang tuntutan hidupnya lebih beragam. Selanjutnya dalam bab ini pembaca akan memperoleh sajian tentang :
-      Urgensi pendidikan sepanjang hayat pada masa kini
-      Keadaan pendidikan pada masyarakat tradisional
-      Contoh-contoh bahwa sumber kehidupan makin beragam pada saat ini dan berdampak pada keragaman pendidikan
-      Gambaran kondisi yang statis dan kodisi yang dinamis dari masyarakat tradisional dan masyarakat maju
-      Diskripsi bagaimana perkembangan ilmu mendorong kemajuan teknologi dan membawa perubahan dala kehidupan manusia masa kini.
-      Sebab-sebab mangapa seseorang perlu belajar terus agar dapat mnyesuaikan denan tuntutan kehidupan yang ada.
-      Contoh beberapa alasan yang mendorong seseorang belajar kembali di lembaga pendidikan
-      Pembaca dapat menyebutkan wadah pendidikan sepanjang hayat
-      Contoh tentang adayaperkembangna lembaga-lembaga pendidikan yang menjadi wadah pendidikan sepanjang hayat
-      Ragam progam pendidikan sepanjang hayat banyak diikuti di negara berkembang dan di negara maju.
Penjelasan sebab-sebab yang menimbulkan perbedaan raga program tersebut.
A.  Latar Belakang, Urgensi, dan Cakupan Sepanjang Pendidikan Sepanjang Hayat
B.  Pendidikan telah berlangsung sejak dulu hingga sekarang
2. tradisonal Masyarakat tidak banyak mengalami perubahan
3. Semakin maju suatu masyarakat semakin beragam jenis sumber kehidupan


BAB VIII
KI HADJAR DEWANTARA: PELETAK DASAR PENDIDIKAN NASIONAL

R.M. Soewardi Soerjaningrat dilahirkan di Yogyakarta pada hari Kamis Legi tanggal 2 Mei 1889 sebagai putera ke-4 dari pengeran Suryaningkrat, putera tertua dari Sri Paku Alam III. Masa kanak-kanak dan remajanya dipengaruhi oleh sastera jawa, agama islam dan ajaran-ajaran Hindupurba. Pahlawan yang dikagumi dari epik mahabarata adalah yudistira dan sri kresna.

LAHIRNYA TAMANSISWA
                Dalam seluruh kehidupan dan perjuangannya, tokoh Ki Hadjar Dewantara sebagai pendiri prguruan tamansiswa tidak mungkin dipisahkan dari tamansiswanya. Seolah-olah jiwa dan perjuangan Ki Hadjar sudah manyatu dngan Tamansiswa (Ki Suratman,1985). Tamansiswa lahir ditandai dengan candrasengkala “Lawan Sastra Ngesti mulyo” yang mencatat tahun  saka 1852 yang bertetapan dengan tahun masehi 1922 (tanggal 3 juli 1922). Secara khusus, Ki Hadja Dewantara mendefinisikan Tamansiswa sebagai “Badan perjuangan kebudayaan dan pembangunan masyarakat, yang menggunakan pendidikan alam arti luas sebagai saranya dengan demikian wajahlah kiranya bahwa perjuangan Tamansiswa, juga tidak mungkin lepas dari permasalahan kebudayaan tersebut”.

PEMBERIAN GELAR DOCTOR HONORIS CAUSA


PELETAK DASAR PENDIDIKAN NASIONAL
                Presiden Sukarno dalam kata sambutanya(jakarta, 20 januari), dalam buku karya Ki Hadjar Dewantara : bagian pertam pendidikan, menegaskan kita kenal Ki Hadjar Dewantara sebagai tokoh nasional, Tokoh kemerdekaan dan tokoh pendidikan nasional, yang dengan keuletan dan ketabahan hati berjoang terus epi ing pamrih rame ing gawe”.... karangan-karangan beliau adalah sangat luas dan mendalam, yang tidak saja dapat membangkitkan semangat perjuangan nasional sewaktu jaman penjajahan, tetapi juga meletakkan dasa-dasar pendidikan pendidikan nasional yang progresif untuk generasi sekarang yang akan datang.
                   Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa pendidikan umumnya berarti daya-upaya untuk melanjutkan perkembangan budipekerti(kekuatan batin,karakter),pikiran (intellect), dan jasmani anak-anak. maksudnya ialah supaya kita dapat memajukan kesempurnaan hidup, yakni kehidupan dan penghidupan ank-anak, selaras dengan alamnya dan masyarakatnya. Karena itulah pasal-pasal di bawah ini harus kita pentingkan:
1.      Segala syarat, usaha dan cara pendidikan harus ssuai dengan kodratnya keadaan (natuurlijkheid, realiteit).
2.      Kodrat keadaan tadi ada tersimpan dalam adat-istiadat masig-masing rakyat, yang karenanya tergolong-golong merupakan kesatuan dengan sifat perikehiupan sendiri-sendiri, sifat-sifat mana terjadi dari campurnya semua daya-upaya untuk mendapat hidup tertib damai.
3.      Adat-istiadat
4.      Garis hidup bangsa lalu
5.      Pengaruh baru